Sabtu, 23 Januari 2010

Perangkat Pembobol Bank

Pemberitaan mengenai kasus pembobolan dana nasabah bank dengan modus ATM skimming akhir-akhir ini mulai merebak di Indonesia. Boleh dibilang modus ini merupakan modus yang tergolong canggih. Dan diperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mendapatkan perangkatnya berkisar antara USD 1.000 hingga 1.500 atau sekitar Rp 15.000.000. Untuk lebih jelas Mari kita mengenal apa itu ATM skimming.

Perangkat yang dibutuhkan



ATM skimming adalah suatu proses kejahatan ATM yang menggunakan seperangkat alat yang terdiri dari magnetic card reader (atau yang lebih dikenal dengan istilah skimmer) dan  pinhole spy camera yang dipasang di mesin ATM. Skimmer bertugas sebagai perekam informasi yang terdapat pada kartu ATM korban yang bekerja ketika kartu ATM dimasukkan ke mesin ATM. Sedangkan pinhole spy camera
bertugas untuk merekam nomor pin korban.
Berikut sedikit informasi tambahan mengenai ATM skimming yang dikutip wikipedia berbahasa Inggris;
“Instances of skimming have been reported where the perpetrator has put a device over the card slot of a ATM (automated teller machine), which reads the magnetic strip as the user unknowingly passes their card through it. These devices are often used in conjunction with a pinhole camera to read the user’s PIN at the same time.”
ATM yang dipasangi Skimmer. Gambar diambil dari KrebsOnSecurity
Perangkat skimmer ini terbilang mudah untuk ditemukan. Cukup dengan bersenjatakan Google, anda sudah dapat menemukan beragam penjual alat ini di ranah maya dengan harga yang bervariasi, mulai dari ratusan dollar hingga ribuan dollar. Salah satunya di sini. Begitu pula dengan pinhole spy camera, salah satunya dapat anda cari di eBay, beragam jenis camera dapat anda temukan, dengan harga yang juga bervariasi, mulai dari puluhan dollar hingga ratusan dollar.


Ilustrasi Pemasangan Skimmer di Mesin ATM. Gambar diambil dari DeviceDaily.
Ilustrasi pemasangan alat skimmer di mesin ATM

Setelah data korban didapatkan.

Langkah selanjutnya adalah menduplikasi data yang terekam di skimmer ke dalam magnetic card kosong menggunakan magnetic card writer. Kemudian mencocokkan tiap data pada magnetic card dengan pin yang terekam dari pinhole spy camera.


Kartu Magnetis Kosong

Setelah duplikat kartu selesai dan PIN telah dicocokkan, para pembobol dapat pergi ke ATM dan menggunakan kartu ATM ‘curian’ tersebut untuk bertransaksi sebagaimana biasanya.

Pengaburan hasil curian

Di dunia komputer dan internet, istilah proxy tentu sudah tidak asing lagi. Istilah proxy mungkin juga tepat diterapkan dalam dunia kejahatan ATM ini
Selain menarik secara tunai uang korban. Pelaku skimmer dapat pula mentransfernya ke rekening lain, walaupun cara ini lebih beresiko.
Di sinilah satu manfaat mengumpulkan data korban sebanyak mungkin bagi para pelaku skimmer antara lain adalah sebagai tempat penitipan uang sementara. Dana ditransfer secara beruntun dari satu rekening ke rekening lain sebelum akhirnya ditransfer ke rekening asli si pelaku.
Alur prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut;
Rekening Korban > Rekening Korban > Rekening Pelaku
Semakin banyak proxy yang digunakan, semakin kompleks prosesnya, dan semakin sulit pula untuk menelusuri jejak si pelaku. Apalagi ditambah dengan koordinasi antara kepolisian dengan pihak bank yang boleh dibilang agak sulit ketika pihak kepolisian meminta data korban skimming. Sebab bagi pihak bank, data nasabah merupakan salah satu data yang penting dan tidak untuk di-share ke pihak lain.

Bagaimana menghindari aksi Skimming?

Mengutip DetikNews, berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menghindari aksi skimming di ATM;
  • Kenali mesin ATM yang digunakan dengan baik.
  • Kalau bisa, gunakan ATM di lokasi yang sama sesering mungkin sehingga akan terlihat jika terjadi perubahan.
  • Perhatikan bila ada hal aneh pada mesin ATM seperti goresan, bercak, selotip, bekas lem dan hal-hal mencurigakan lainnya.
  • Jika menemukan perubahan atau keganjilan pada ATM, laporkan pada pihak Bank dan tunda/jangan lakukan transaksi.
  • Upayakan untuk mengakses ATM yang ada di dalam bank atau di lokasi yang ramai dan terang untuk meminimalisir risiko.
  • Untuk penggunaan kartu di luar ATM (pada tempat belanja atau restoran) selalu perhatikan apa yang dilakukan petugas pada kartu dan tanyakan jika ada perilaku yang aneh.
  • Jika digunakan saat berbelanja, kartu harusnya hanya digesekkan pada mesin resmi dan mesin kasir, tanyakan pada petugas bila menggesekkan kartu ke alat lain (terutama jika alat itu ada di tempat tersembunyi seperti di balik meja).
Peringatan: Tulisan ini tidak untuk disalah gunakan atau kejahatan,tetapi hanya untuk berbagi pengetahuan.


Related posts :


0 komentar:


Posting Komentar

 

adsense link 728px X 15px

Recent Posts

Followers