Senin, 25 Januari 2010

Usut Insiden Penembakan Freeport

Insiden penembakan di PT Freeport Indonesia (PFTI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika membuat resah warga. Untuk mewaspadai terjadinya insiden yang sama  

Dewan Adat Papua (DAP) meminta TNI dan Polri yang saat ini bertugas mengamankan areal tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, segera ditarik. 

Selain itu mereka juga meminta pemerintah segera membentuk tim investigasi independen guna mengungkap motif dan menangkap pelaku penembakan misterius tersebut. DAP menilai langkah tersebut merupakan solusi maraknya penembakan misterius di areal PT Freeport Indonesia yang telah terjadi sejak pertengahan 2009.  

Terakhir, penembakan terjadi hari Minggu kemarin dan melukai tujuh orang. Seorang di antaranya merupakan warga negara Amerika Serikat. Yang menjadi pertanyaan, siapakah aktor pelaku penembakan di Tembagapura. 


Hal itu yang harus diselidiki oleh aparat keamanan,” ujar Ketua Umum DAP Forkorus Yoboisembut kepada wartawan, Senin (25/1/2010). Forkorus mengatakan, aparat TNI dan Polri yang bertugas mengamankan areal tambang Freeport ditarik terlebih dahulu ke markas. “Coba kita lihat, siapa sebenarnya? Kan mudah kelihatan. Kalau aparat telah ditarik tapi masih ada penembakan akan diketahui siapa sebenarnya pelaku penembakan misterius itu. 

Tapi, kalau aparat belum ditarik, maka tidak akan diketahui siapa pelaku penembakan misterius yang selama ini meresahkan orang banyak,” tuturnya. Forkorus menambahkan, aparat keamanan selama ini kerap menuding kelompok Kelly Kwalik sebagai aktor di balik penembakan. Namun, Kelly telah tewas ditembak polisi pada pertengahan Desember 2009.

Tapi kok penembakan masih terjadi di sana. Pertanyaan itu kini telah terjawab. Kalau begitu, masyarakat Papua kembali bertanya siapa pelaku sebenarnya,” ungkapnya. Forkorus menegaskan, aspirasi masyarakat asli Papua menghendaki agar tambang ditutup dahulu, tapi bukan berarti tidak beroperasi lagi. 

“Manajemen PTFI harus meninjau kembali supaya bisa damai di sana kemudian dibicarakan ulang. Mungkin ada pihak-pihak yang selama ini kurang senang dan sebaiknya dibicarakan dahulu dengan manajemen guna mengakomodir aspirasi mereka. Perlu ada kesepakatan ulang antara manajemen PTFI dengan masyarakat Papua selaku pemilik hak ulayat adat di Tembagapura,” tegasnya. 

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Presidium Dewan Papua (PDP) Thoha Al Hamid kepada wartawan mengatakan agar aparat keamanan beserta pemerintah segera membentuk tim investigasi independen guna mengungkap aksi penembakan misterius di Tembagapura.  

Sumber : Okezone.com



Related posts :


0 komentar:


Posting Komentar

 

adsense link 728px X 15px

Recent Posts

Followers