Bonek alias Bondo Nekad adalah supporter panatik Persebaya Surabaya yang kerap bikin ulah, tidak hanya di dalam stadion tapi di luar stadionpun Bonek bikin ulah dan membuat resah warga.. Peristiwa itu terjadi ketika Persebaya bertemu Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sabtu 23 Januari 2010 kemarin. Para Bonek juga membuat rugi PT. Kereta Api Indonesia (KIA).
Kepala Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Bambang S. Prayitno, Minggu (24/1) mengatakan, kerugian yang dialami PT KAI karena sebagian besar suporter Persebaya tidak membayar tiket kereta api, yang jumlahnya mencapai Rp 105 juta.
Bonek datang pada Jumat (22/1) menggunakan KA Pasundan. Begitu juga dengan pulangnya, mereka menggunakan KA Pasundan reguler, Minggu sekitar pukul 07.10 WIB dan KA Luar Biasa pada Sabtu (23/1) sekitar pukul 01.47 WIB.
"Untuk kerugian biaya transportasi dari KA Pasundan reguler mencapai hingga Rp 40 juta. Sedangkan untuk KA luar biasa rugi sekitar Rp 65 juta," katanya.
Tidak hanya itu saja, kerugian pun berdasarkan pada kerusakan yang terjadi pada sarana kereta api. "Kerugian untuk kerusakan kereta api saat ini belum bisa ditaksir. Tapi tentunya akan mencapai hingga ratusan juta rupiah. Apalagi hampir 90% bagian kaca dari kedua kereta api tersebut pecah," katanya.
Saat ini, lanjut Bambang, pihaknya bersama dengan Daop 5 Purwakarta, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, dan Daop 8 Surabaya, masih berkoordinasi dan menginventarisasi berapa total kerugian semuanya.
Kerugian tersebut rencananya akan diajukan kepada Wali Kota Surabaya, untuk mendapatkan pergantian. Apalagi Wali Kota Surabaya berani menjamin dan mengganti kerugian PT KAI. "Kita sudah berkoordinasi dengan ketua dewan suporter Surabaya, semua kerugian ini akan ditanggung oleh Wali Kota Surabaya," katanya.
Ketinggalan KA
Sementara itu, gara-gara ketinggalan KA, ratusan bonek sempat terlunta-lunta di Stasiun Kiaracondong. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas kepolisian dari Polresta Bandung Tengah dan Polsekta Kiaracondong pun disiagakan.
Sebelumnya ribuan bonek juga sudah terangkut sekitar pukul 06.15 WIB dengan menumpang KA Pasundan jurusan Kiaracondong-Surabaya. Hanya saja, rombongan sebelumnya telat datang dan baru tiba sekitar pukul 07.00 WIB tertinggal 45 menit. Untuk itu, mereka pun menunggu kereta selanjutnya (Serayu 2) yang tiba sekitar pukul 12.40 WIB.
Koordinator rombongan, Afan (28) kepada wartawan di Stasiun Kiaracondong mengatakan, seharusnya suporter bonek yang ketinggalan ini berangkat dari Stasiun Rancaekek dengan tujuan langsung ke Surabaya.
Akan tetapi mereka tahunya hanya Stasiun Kiaracondong saja, dan terpaksa menunggu di stasiun tersebut. "Jadi kami di sini saja sambil menunggu kereta yang berangkat nanti siang," katanya.
Saat disinggung keberadaan bonek yang dikhawatirkan warga akan berulah, Afan berjanji, tidak akan berbuat anarki atau pun mengacau sehingga merugikan warga sekitar. "Kami hanya ingin pulang ke Surabaya, dan tidak akan berbuat macam-macam kok," ujarnya.
Pimpinan Perjalanan Kereta Stasiun Kiaracondong, Derian mengungkapkan, kereta yang ke arah Surabaya dijadwalkan berangkat pada pukul 12.40 WIB. "Para Bonek ini terpaksa harus menunggu hingga siang nanti. Mereka akan menggunakan KA Serayu 2 jurusan Jakarta-Keroya," terang Derian.
Untuk menjauhi tindakan anarkis dari para bonek, pihak Stasiun Kiaracondong akhirnya menyediakan tiket gratis bagi kepulangan mereka. "Salah satu dari mereka tadi menghadap saya, lalu bilang minta naik kereta gratis. Kami sanggupi, asal jangan mengganggu ketertiban di sekitar stasiun," katanya.
Pihaknya mengeluarkan tiket gratis dengan pemikiran, agar kehadiran para bonek di Stasiun Kiaracondong tidak berlama-lama sehingga mengganggu penumpang maupun warga sekitar. "Keputusan tiket gratis ini kami sepakati. Kami pun tidak mau nantinya terjadi hal-hal tak diinginkan," ujar Derian.
Bonek datang pada Jumat (22/1) menggunakan KA Pasundan. Begitu juga dengan pulangnya, mereka menggunakan KA Pasundan reguler, Minggu sekitar pukul 07.10 WIB dan KA Luar Biasa pada Sabtu (23/1) sekitar pukul 01.47 WIB.
"Untuk kerugian biaya transportasi dari KA Pasundan reguler mencapai hingga Rp 40 juta. Sedangkan untuk KA luar biasa rugi sekitar Rp 65 juta," katanya.
Tidak hanya itu saja, kerugian pun berdasarkan pada kerusakan yang terjadi pada sarana kereta api. "Kerugian untuk kerusakan kereta api saat ini belum bisa ditaksir. Tapi tentunya akan mencapai hingga ratusan juta rupiah. Apalagi hampir 90% bagian kaca dari kedua kereta api tersebut pecah," katanya.
Saat ini, lanjut Bambang, pihaknya bersama dengan Daop 5 Purwakarta, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, dan Daop 8 Surabaya, masih berkoordinasi dan menginventarisasi berapa total kerugian semuanya.
Kerugian tersebut rencananya akan diajukan kepada Wali Kota Surabaya, untuk mendapatkan pergantian. Apalagi Wali Kota Surabaya berani menjamin dan mengganti kerugian PT KAI. "Kita sudah berkoordinasi dengan ketua dewan suporter Surabaya, semua kerugian ini akan ditanggung oleh Wali Kota Surabaya," katanya.
Ketinggalan KA
Sementara itu, gara-gara ketinggalan KA, ratusan bonek sempat terlunta-lunta di Stasiun Kiaracondong. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas kepolisian dari Polresta Bandung Tengah dan Polsekta Kiaracondong pun disiagakan.
Sebelumnya ribuan bonek juga sudah terangkut sekitar pukul 06.15 WIB dengan menumpang KA Pasundan jurusan Kiaracondong-Surabaya. Hanya saja, rombongan sebelumnya telat datang dan baru tiba sekitar pukul 07.00 WIB tertinggal 45 menit. Untuk itu, mereka pun menunggu kereta selanjutnya (Serayu 2) yang tiba sekitar pukul 12.40 WIB.
Koordinator rombongan, Afan (28) kepada wartawan di Stasiun Kiaracondong mengatakan, seharusnya suporter bonek yang ketinggalan ini berangkat dari Stasiun Rancaekek dengan tujuan langsung ke Surabaya.
Akan tetapi mereka tahunya hanya Stasiun Kiaracondong saja, dan terpaksa menunggu di stasiun tersebut. "Jadi kami di sini saja sambil menunggu kereta yang berangkat nanti siang," katanya.
Saat disinggung keberadaan bonek yang dikhawatirkan warga akan berulah, Afan berjanji, tidak akan berbuat anarki atau pun mengacau sehingga merugikan warga sekitar. "Kami hanya ingin pulang ke Surabaya, dan tidak akan berbuat macam-macam kok," ujarnya.
Pimpinan Perjalanan Kereta Stasiun Kiaracondong, Derian mengungkapkan, kereta yang ke arah Surabaya dijadwalkan berangkat pada pukul 12.40 WIB. "Para Bonek ini terpaksa harus menunggu hingga siang nanti. Mereka akan menggunakan KA Serayu 2 jurusan Jakarta-Keroya," terang Derian.
Untuk menjauhi tindakan anarkis dari para bonek, pihak Stasiun Kiaracondong akhirnya menyediakan tiket gratis bagi kepulangan mereka. "Salah satu dari mereka tadi menghadap saya, lalu bilang minta naik kereta gratis. Kami sanggupi, asal jangan mengganggu ketertiban di sekitar stasiun," katanya.
Pihaknya mengeluarkan tiket gratis dengan pemikiran, agar kehadiran para bonek di Stasiun Kiaracondong tidak berlama-lama sehingga mengganggu penumpang maupun warga sekitar. "Keputusan tiket gratis ini kami sepakati. Kami pun tidak mau nantinya terjadi hal-hal tak diinginkan," ujar Derian.
Sumber : Klik.Glamedia
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar